Total Tayangan Halaman

Jumat, 07 September 2012


Manajemen Waktu

1.      Pengertian manajemen waktu menurut Loveridge & Cummigs (1996)
Beberapa pengertian manajemen waktu menurut para ahli :
a.       Menurut Loveridge dan Cummings (1996),  Manajemen waktu adalah tentang pengaturan sasaran dan pencapaian tujuan sebelum seseorang mengatur atau mengelola waktu,tujuan pribadi dan profesional yang harus di tetapkan, yang kemudian dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengatur waktu
b.      Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan produktifitas waktu (Iman Muliana, Economicus)
c.       Manajemen waktu merupakan pengaturan sasaran dan pencapaian tujuan sebelum seseorang mengelola waktu (Rosmeri MC Mohan, Manajemen Pelayanan Kesehatan)
d.      Manajemen waktu dapat diartikan bagaimana cara memanfaatkan waktu secara efektif untuk menyelesaikan tugas-tugas (Allan, 1991)
e.       Manajemen waktu adalah membuat penggunaan waktu yang ada secara optimal (Marquis dan Huston, 2000)

2.      Tiga langkah dasar dalam manajemen waktu menurut Marquis dan Huston (1998)
a.      Membuat perencanaan waktu dan menetapkan prioritas
b.      Menyelesaikan tugas dengan prioritas tertinggi sebisa mungkin dan menyelesaikan satu tugas sebelum memulai yang lain
c.       Memprioritaskan ulang berdasarkan informasi baru yang didapat

3.      Dua sumber pemborosan waktu menurut Lancaster (1984)
Menurut Lancaster  (1984), terdapat dua sumber pembosan  waktu yaitu:
a.       Pemborosan waktu internal:
1.      Penundaan
2.      Kurangnya perencanaan
3.      Kegagalan menentukan tujuan
4.      Kegagalan menetapkan sasaran
5.      Ketidakmampuan melakukan delegasi
6.      Ketidakmampuan bekata tidak
7.      Manajemen krisis
8.      Terburu-buru
9.      Keraguan
10.  Politik pintu terbuka

b.      Pemborosan waktu eksternal:
1.      Intrupsi telepon
2.      Pergaulan (sosialisasi)
3.      Pertemuan
4.      Kekurangan informasi
5.      Sedikitnya komunikasi
6.      Kekurangan hubungan timbal balik
7.      Ketiadaan atau tidak jelasnya kebijakan dan prosedur
8.      Ketidakmampuan mitra kerja
9.      Kurangnya sistem kearsipan
10.  Kertas kerja

4.      Lima tingkat kemampuan mengelola waktu menurut Siagian (1993)
Mengelola waktu berarti menata diri, dan ia merupakan satu tanda keunggulan dan kesuksesan.
Menurut Siagian (1993), ada lima tingkat kemampuan mengelola waktu, yaitu:
1.      Tingkat terendah adalah zero
Orang yang berada pada tingkat ini sesungguhnya buta terhadap waktu. Artinya orang demikian  tidak memendang, apalagi memperlakukan waktu  sebagai salah satu sumber yang paling berharga yang harus dikelolanya secara efesien dan efektif apalagi bila ingin berhasil.

2.      Tingkat I
Orang yang berada pada tingkat ini betul-betul menyadari waktu sebagai sesuatu yang bernilai. Tingkat ini dicapai apabila seseorang menghargai waktu sebagai sesuatu yang harus dikelola dengan baik.

3.      Tingkat II
Seseorang mulai menganggarkan waktunya. Artinya orang demikian mempergunakan waktunya hanya untuk mengurus hal-hal yang penting.

4.      Tingkat III
Pada tingkat ini seseorang menyadari  sifat dinamis daripada waktu. Ia menyadari bahwa waktu itu bagaikan arus. Ia mengetahui bahwa ada rangkaian kejadian, tindakan, dan peristiwa yang harus dikelola yang kesemuanya itu memerlukan waktu.

5.      Tingkat IV
Pada tingkat ini seseorang berorientasi pada tujuan. Artinya tidak puas hanya dengan sekedar bersiap menghadapi masa depan, tetapi berusaha agar masa depan yang diinginkan menjadai kenyataan.

6.      Tingkat V
Pada tingkat ini seseorang menyadari  bahwa masa depan dapat diciptakan. Ia adalah seseorang inovator, membangun masa depan melalui imajinasinya dan menemukan metode-metode yanga baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar