Total Tayangan Halaman

Jumat, 07 September 2012


Pendahuluan

1.     Latar belakang
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengan proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen berpikir kritis dalam keperawatan yang di dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan standar berpikir kritis, analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir kritis.
Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar.
Keterampilan kognitif yang digunakan dalam berpikir kualitas tinggi memerlukan disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan dukungan.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada pikiran rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah denominator umum untuk pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri.
Dengan adanya pemikiran kritis itulah maka keperawatan holistik dapat berkembang hingga mampu mengembangkan sistem modalitas penyembuhan. Beberapa pengobatan komplementer dan alternatif berkembang dari praktek yang diwariskan turun temurun. Masyarakat dahulu mengembangkan pendapat atau teorinya masing-masing tentang penyakit dan praktek untuk menyembuhkan penyakit. Pada jaman dulu orang mencari pengobatan dari alam sekitarnya, bila mereka menderita berbagai macam penyakit. Pengobatan mulai dari air, pasir, tanaman, maupun melakukan pemijitan. Pengobatan tersebut menjadi sulit dipisahkan dari kepercayaan yang berkembang saat itu. Pada masyarakat Mesir kuno, kurang lebih tahun 1.500 sebelum Masehi telah dituliskan pada Kertas papirus tentang penyakit dan terapi tradisional untuk mengobatinya, termasuk jimat dan benda-benda berkekuatan gaib, dan sepertiga dari semua bahan yang juga dikenal saat ini termasuk Opium dan minyak kastor. Diagnosa dibuat berdasarkan gejala dari panas, nyeri dan benjolan . Pengobatan didasarkan atas diit, tanaman-tanaman obat maupun psikoterapi.

2.     Tujuan
a.       Mengetahui penerapan berpikir kritis dalam keperawatan
b.      Mengetahui perkembangan modalitas penyembuhan dan Complementary Alternative Medicine

Pembahasan

1.      Penerapan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah bagaimana cara seseorang menggunakan informasi sebagai pertimbangan, membuat kesimpulan, dan membentuk gambaran mental tentang apa yang terjadi pada klien.

Model berpikir kritis
1.      Pengetahuan dasar khusus
Pengetahuan ini bervariasi bergantung pada pengalaman pendidikan, termasuk pendidikan dasar perawat, kursus pendidikan berkelanjutan, dan kuliah tambahan. Sebagai tambahan diperlukan inisiatif perawat untuk membawa literature keperawatan sehingga dapat mengikuti perkembangan terakhir dalam ilmu keperawatan.
2.      Pengalaman
Pengalaman belajar klinis diperlukan untuk memenuhi keterampilan untuk membuat keputusan klinis. Pengalaman klinis adalah laboratorium untuk menguji pengetahuan keperawatan anda.
3.      Kompetensi
Kompotensi berpikir kritis adalah proses kognitif yang digunakan perawat untuk membuat penilaiankeperawatan.
4.      Sikap untuk berpikir kritis
a)      Tanggung jawab dan akuntabilitas : Anda harus bertanggung jawab untuk melakukan aktivitas perawatan yang benar sesuai standar praktik. Standar praktik adalah tingkat minimum yang harus dipenuhi untuk memastikan perawatan yang berkualitas tinggi.
b)      Mengambil resiko : Pengambilan resiko yang bersifat positif sering menghasilkan kemajuan dalam perawatan pasien.
c)      Berpikir independen : Saat anda berpikir independen, anda menantang cara berpikir orang lain Dan mencari jawaban yang logis dan rasional untuk sebuah masalah
d)     Kreatif : kreatif meliputi pemikiran orisinal, berarti anda menemukan solusi diluar standar rutin yang ada, tapi masih menjalankan nya sesuai dengan standar keperawatan.kreativitas adalah motivator yang akan menolong anda untuk memikirkan segala pilihan dengan pendekatan yang unik.
e)      Percaya diri : Rasa percaya diri tumbuh seiring dengan pengalaman dalam mengenali kekuatan dan keterbatasan anda. Rasa percaya diri akan membangun kepercayaan diantara anda dan pasien.

5.      Standar untuk berpikir kritis
Standar berpikir kritis mengacu pada kriteria etik untuk penilaian keperawatan dan kriteria untuk tanggung jawab dan tanggung gugat profesional. Standar ini mengekspresikan tujuan dan nilai profesi keperawatan. Penerapan standar ini mengharuskan perawat menggunakan berpikir kritis untuk kebaikan individu atau kelompok.

Lima Model berpikir kritis
a)      Total Recall
Total Recall berarti mengingat fakta atau mengingat dimana dan bagaimana untuk mendapatkan fakta/data ketika diperlukan. Data keperawatan bisa dkumpulkan dari banyak sumber, yaitu pembelajaran di dalam kelas, informasi dari buku, segala sesuatu yang perawat peroleh dari klien atau orang lain, data klien dikumpulkan dari perasaan klien, instrument (darah, urine, feses, dll). Total recall juga membutuhkan kemampuan untuk mengakses pengetahuan, dengan adanya pengetahuan akan menjadikan sesuatu dipelajari dan dipertahankan dalam pikiran. Masing-masing individu mempunyai pengetahuan yang berbeda-beda dalam pikiran mereka. Ada sekelompok yang mempunyai pengetahuan sangat luas dan ada yang sebaliknya. Keperawatan diawali dengan pengetahuan yang minimal tetapi kemudian secara pesat meluas seiring dengan adanya sekolah-sekolah keperawatan.
b)      Habits (Kebiasaan)
Habits merupakan pendekatan berpikir ditinjau dari tindakan yang diulang berkali-kali sehingga menjadi kebiasaan yang alami. Mereka menerima apa yang mereka kerjakan menghemat waktu dan mudah untuk dilakukan. Manusia selalu menggambarkan sesuatu yang mereka kerjakan sebagai kebiasaan seperti “saya mengerjakan sesuatu di luar pikiran”. Hal ini bukan kebiasaan dalam keperawatan karena tindakan yang dilakukan tidak menggunakan proses berpikir. Hal ini terjadi jika proses berpikir sudah berakar dalam diri mereka dalam melihat sesuatu atau kemungkinan yang terjadi, di bawah sadar.
c)      Inquiry (Penyelidikan/Menanyakan Keterangan)
Inquiry merupakan latihan mempelajari suatu masalah secara mendalam dan mengajukan pertanyaan yang mendekati kenyataan. Jika kita berada di tingkat pertanyaan ini dalam situasi social, kita akan disebut “Mendesak”. Hal ini meliputi penggalian data dan pertanyaan, khususnya pendapat dalam situasi tertentu. Ini berarti tidak menilai dari raut wajah, mencari factor-faktor yang menyebabkan, keragu-raguan pada kesan pertama, dan mengecek segalanya, tidak ada masalah bagaimana memperlihatkan ketidaksesuaian. Inquiry merupakan kebutuhan primer dalam berpikir yang digunakan untuk menyimpulkan sesuatu. Kesimpulan tidak dapat diambil jika tanpa inquiry tetapi, kesimpulan akan lebih akurat jika menggunakan inquiry.

d)     New Ideas and Creativity
Ide baru dan kreativitas terdiri dari model berpikir unik dan bervariasi yang khusus bagi individu. Kekhususan dalam berpikir ini akan selalu dibawa individu selama hidupnya dan biasanya membentuk kembali norma. Seperti Inquiry, model ini membawa kita sesuai ide dari literature. Berpikir kreatif merupakan kebalikan dan akhir dari Habits Model (kebiasaan). Dari kalimat “melakukan sesuatu seperti biasanya” menjadi “Mari mencoba cara baru”. Berpikir kreatif tidak untuk menjadi pengecut, tetapi salah satu kadang-kadang akan terlihat bodoh dan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Pemikir kreatif menghargai kesalahan yang mereka lakukan untuk mempelajari nilai. Ide baru dan kreativitas sangat penting dalam keperawatan karena merupakan dasar dalam merawat pelanggan atau klien. Banyak hal yang harus dipelajari perawat untuk menjadi cocok, terpadu, dan bekerja menyesuaikan keunikan klien. Perawat mempunyai standart pendekatan untuk menghemat waktu perawatan dan secara keseluruhan bekerja dengan baik, tetapi cara kerja perawat berbeda satu sama lain.
e)      Knowing How You Think (Mengetahui apa yang kamu pikirkan)
Knowing How You Think merupakan yang terakhir tetapi bukannya yang paling tidak dihiraukan dari model T.H.I.N.K. yang berarti berpikir tentang apa yang kita pikirkan. Berpikir tentang berpikir disebut “metacognition”. Meta berarti “diantara atau pertengahan” dan cognition berarti “Proses mengetahui”. Jika kita berada di antara proses mengetahui, kita akan dapat mengetahui bagaimana kita berpikir.

Tingkatan Pemikiran Kritis dalam Keperawatan


1.      Pemikiran kritis dasar
Pada tahap pemikiran kritis dasar, pelajar mempercayai bahwa para ahli memiliki jawaban yang benar untuk setiap masalah. Berpikir adalah nyata dan berdasarkan pada suatu aturan tertentu.
2.      Pemikiran kritis kompleks
Pemikiran kritis kompleks mulai dapat memisahkan dirinya dari suatu aturan. Mereka menganalisis dan memeriksa pilihan-pilihan dengan lebih independen.
3.      Komitmen
Pada tingkat komitmen, anda memilih tindakan yang sesuai dengan alternatif pemecahan yang ada dan mendukung.

Penerapan Berpikir Kritis dalam Keperawatan

Ada 4 hal pokok penerapan berfikir kritis dalam keperawatan, yaitu:
1)      Penggunaan bahasa dalam keperawatan
Berfikir kritis adalah kemampuan menggunakan bahasa secara reflektif. perawat menggunakan bahasa verbal dan nonverbal dalam mengekspresikan idea, fikiran, info, fakta, perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi. Secara nonverbal saat melakukan pedokumentasian keperawatan.
2)      Argumentasi dalam keperawatan
Sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi harus berargumentasi untuk menemukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan penjelasan, mempertahankan terhadap suatu tuntutan/tuduhan. Badman and Badman (1988) argumentasi terkait dengan konsep berfikir dalam keperawatan berhubungan dengan situasi perdebatan, upaya untuk mempengaruhi individu ataupun kelompok.
3)      Pengambilan keputusan dalam keperawatan
Sehari-hari perawat harus mengambil keputusan yang tepat.

4)      Penerapan proses keperawatan
Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan yang meliputi:
a.  Pengkajian: mengumpulkan data, melakukan observasi dalam pengumpulan data berfikir kritis, mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu-ilmu lain.
b.  Perumusan diagnosa keperawatan: tahap pengambilan keputusan yang paling kritis, menentukan masalah dan dengan argumen yaitu secara rasional.
c.  Perencanaan keperawatan: menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan, keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan.
d.  Pelaksanaan keperawatan: pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam menguji hipotesa, tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan.
e.  Evaluasi keperawatan: mengkaji efektifitas tindakan, perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien.
  
2.      Complementary Alternative Medicine
Complementary medicine (kedokteran komplementer / pelengkap) merupakan suatu kelompok diagnostik dan terapi di luar dari pengobatan konvensional yang diajarkan. Dalam banyak buku istilah Complementary sering dipakai bersama dengan Alternatif dan sering pula terjadi tumpang tindih di antara keduanya. Beberapa ahli menggunakan istilah CAM (Complementary and Alternative Medicine).
Definisi CAM yang disepakati adalah suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai sistim, modalitas dan praktek kesehatan, yang didukung oleh teori dan kepercayaan. Termasuk di dalamnya latihan atau usaha untuk menyembuhkan diri sendiri. CAM digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit atau juga untuk meningkatkan taraf kesehatan. Walaupun demikian ada perbedaan antara alternatif dan komplementer.Terapi alternatif adalah terapi di luar terapi konvensional. Sementara komplementer berarti pelengkap bagi terapi konvensional yang ada dan telah terbukti bermanfaat. Meskipun belum banyak data ilmiah yang mendukung sistim terapi ini namun masyarakat tetap mencari pengobatan tersebut. Seperti kita ketahui pasien sering bertanya bagaimana pendapat dokter tentang salah satu dari terapi pelengkap ataupun alternatif ini, sebagai dokter alangkah baiknya kita mengetahui baik tidaknya terapi tersebut.
Menurut data di
Amerika Serikat pada tahun awal 1990-an, sepertiga dari 1.530 orang yang disurvei, menggunakan terapi tersebut. Dalam penelitian lebih lanjut dari tahun 1990 sampai 1997, ternyata respondennya bertambah dari 34% menjadi 42%. Dari survei tersebut ditemukan sebagian besar mereka yang menggunakan terapi ini adalah orang-orang dengan taraf pendidikan yang tinggi dan penghasilan yang cukup serta usia berkisar antara 25-49 tahun. Hal yang menarik dari penelitian ini bahwa pasien-pasien yang mencari terapi pelengkap dan alternatif adalah mereka yang menderita nyeri pinggang belakang (35,9% tahun 1990; 47,6% tahun 1997, arthritis (17,5%; 26,7%) dan nyeri muskuloskeletal (22,3%; 23,6%) Hal ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan di beberapa negara lain seperti Australia, Canada,Inggris dan Belanda. Dari data di atas kita mengetahui bahwa kebanyakan dari mereka yang mencari terapi komplementer dan alternatif adalah mereka yang menderita penyakit reumatik. Karena penyakit ini umumnya menyebabkan penderita merasa nyeri yang mengganggu dan terutama lagi pengobatannya membutuhkan waktu yang lama dan kadang pula menyebabkan penderita menjadi frustasi dengan pengobatan konvensional yang ada. Di samping harga obat yang umumnya mahal, kita ketahui pula bahwa efek samping dari pengobatan OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) konvensional, mulai dari perdarahan saluran cerna bagian atas, gangguan ginjal dan disfungsi trombosit. Karena itu dibutuhkan pengetahuan dan dasar ilmu yang cukup bagi seorang dokter mengenai terapi komplementer dan alternatif supaya dapat mendampingi pasiennya dalam memilih terapi secara bijaksana dan sesuai.

Perkembangan CAM meliputi:
Terapi sentuhan
Terapi sentuhan adalah  dalam mementukan keseimbangan seseorang, terapi ini adalah terapi yang paling banyak digunakan. Skuktur terapi sentuhan telah di kembangkan  sejak 1970an.
Panduan terapi penyembuhan yang lebih sering digunakan adalah terapi . Terapi sentuhan adalah potensi alami yang terdiri dari menepatkan tangannya praktis diatas atau dekat dengan klien.
Sebuah  terapi penyumbuhan dengan sentuhan lembut dan memenangkan emosi pasien dan diyakini memiliki kemampuan memenangkan emosi pasien sehingga proses penyembuhan dapat lebih cepat.
Contoh terapi sentuhan:
1.        Terapi pijat
Pijat adalah teknik penyembuhan yang diterapkan dalam bentuk sentuhan langsung dengan tubuh penderita.
2.        Refleksologi
Adalah cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah reflek, dikaki  tangan dan berbagai kelenjer organ tubuh lainnya.
3.        Shiatsu
Dalam bahasa jepang artinya tekanan jari. Shiatsu mirip pijat,  sebelumnya bedanya shiatsu ini menggunakan system perabaan tertentu.
4.        Chiropractic
Berasal dari bahasa yunani “cheir dan praktikos” yang artinya dilakukan dengan tangan. Terapi ini tanpa menggunakan obat – obatan.
5.        Craniosacral Therapy
Metode ini menggunakan beberapa sentuhan ringan tapi mamfaatnya dapat segera dirasakan , tetapi ini membantu menghilangkan akibat sters pada system pusat system syaraf kita.

Terapi Mind Body
Meliputi:
1.      Gulded imaginary teraphy
            Adalah teknik pikiran- tubuh tradisional yang juga dianggap suatu bentuk hypnosis.

2.      Humor Terapi
Humor terapy adalah penggunaan humor untuk menghilangkan rasa sakit fisik atau emosianal dan stress.
3.      Music terapi
Adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisis sedemikian rupa hingga tercipta music yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

Transpersonal Terapi
Transpersonal terapi ialah pendekatan yang menyeluruh baik secara spiritual, psikologi, fisik, biokultural, yang berfokus pada kesejahteraan diri, pkiran, tubuh, emosi, dan jiwa.
Contoh Transpersonal Terapi
a.       Reiki, dilakukan dengan cara menyerap energi alam semesta ini dan menyalakan kembali untuk berbagai keperluan seperti menyembuhkan penyakit fisik, mental, emosional.
b.      Sugesti, suatu hal yang bisa menyebabkan hati dan fikiran menjadi yakin akan suatu hal yang kita pikirkan atau yang kita inginkan.
c.       Bioenergi, suatu energi yang berasal dari alam yang berbentuk sinar yang berguna untuk menangkap adanya gangguan tubuh .
  
Aromaterapi
Aromaterapi ialah salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan.
Contoh-contoh Aromaterapi
           Eucalyptus (kayu putih)
           Lavender
           Teh hijau (green tea)
           Sandalwood (cendana)
          Rose (bunga mawar)
           Ylang-ylang (bunga kenanga)

Penutup

Kesimpulan:
Berpikir kritis dalam keperawatan dapat diterapkan saat akan melakukan pengkajian data klien, mengambil keputusan kritis, merencanakan dan melaksanakan keperawatan serta mengevalusai hasil kerja.
            Pemikiran kritis itulah yang juga menimbulkan perkembangan modalitas perkembangan dan Complementary Alternative Medicine. Perkembangan tersebut meliputi terapi sentuhan, body-mind, transpersonal, dan aromaterapi.

 Daftar Pustaka:

Perry&Potter.2005.Fundamental Keperawatan.EGC:Jakarta
Kaliat,B.A.1990.Proses Keperawatan.Arcan:Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar